Highlight

6/random/ticker-posts

Header Ads Widget

sumutonline'

Makan Bergizi Gratis di Gunungsitoli Gunakan Kotak Makan Plastik


Gunungsitoli, Sumol - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Gunungsitoli yang sudah berlangsung sejak Januari lalu, menggunakan kotak makan plastic. Kotak makan plastik tidak sesuai regulasi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional.

Pantauan SumutOnline di Desa Bawadesolo, kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli, anak-anak disuguhkan makanan yang dihidangkan dalam kotak makan plastik.

Kotak makan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) memang harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Standar ini bertujuan untuk memastikan kebersihan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan. “Kotak makan MBG idealnya terbuat dari stainless steel yang higienis dan dapat digunakan kembali untuk meminimalkan limbah,” syarat ini tertulis jelas.

Adapun, SNI yang diberlakukan meliputi SNI 8752:2020 untuk peralatan masak logam dan SNI 8753:2020 untuk peralatan makan dari baja tahan karat. Namun, regulasi tersebut belum secara spesifik mencakup food tray, termasuk yang digunakan dalam program MBG.

Ketika hal ini dikonfirmasi wartawan kepada Kepala Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Kota Gunungsitoli, Syukur Laoli, Jumat (25/04/2025), membenarkan peralatan makan bergizi gratis yang sedang berjalan saat ini sejak bulan Januari lalu masih menggunakan omprengan atau mangkuk plastik bukan stainless, dan itu juga sudah sepengetahuan pusat Badan Gizi Nasional.

"Itu sudah kita sampaikan di Pusat, dan sekarang Yayasan sedang dalam pengadaan itu dan proses pengiriman ke Nias, jadi terkendala masalah transportasi, di Bawadesolo memang masih plastik sejak bulan januari karena memang ketersediaan omprengan kurang waktu itu," jelas Syukur Laoli.

Pada pendistribusian selanjutnya, Kepala SPPG Gunungsitoli juga telah menegaskan kepada Yayasan tidak boleh lagi menggunakan omprengan plastik tersebut.

"Saya sudah sampaikan ke Yayasan, kita menggunakan plastik ini diperbolehkan hanya tiga bulan saja, selanjutnya nanti harus menggunakan stainless," tambahnya.

Hingga saat ini, Syukur Laoli menyebut bahwa Kuota di Bawadesolo saat ini telah distribusikan MBG sebanyak 3.481 oleh Yayasan Karya Indonesia Emas. (KN01)