Sumber : BPBD Pekalongan
Pekalongan, Sumol - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 17 orang ditemukan meninggal dunia dalam peristiwa bencana longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Senin (20/01/2025) sekira pukul 17.30 WIB.
Longsor menimbun dua unit rumah dan menyeret beberapa kendaraan termasuk wisatawan yang sedang melintas di wilayah tersebut. Hingga Rabu
(22/01/2025), tim BPBD berhasil mengevakuasi 17 korban dalam kondisi meninggal dunia.
“Laporan jumlah korban hilang bertambah menjadi 9 orang, tim gabungan terus melakukan upaya pencarian dan evakuasi. Namun upaya tersebut terkendala cuaca dan kondisi jalan yang terputus di lapangan. Lokasi sulit diakses oleh alat berat yang dibutuhkan untuk evakuasi. Hujan juga masih mengguyur hingga saat ini yang menyulitkan tim pencarian melakukan penyisiran di lokasi kejadian,” Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D.
Selain penanganan bencana longsor, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah juga tengah menghadapi bencana banjir. 9 Kecamatan di Kabupaten Pekalongan yaitu Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Doro, Kecamatan Lebakbarang, Kecamatan Talun, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kedungwuni, Kecamatan Wonopringgo, Kecamatan Wiradesa, dan Kecamatan Tirto masih tergenang banjir.
Akibat banjir, 2 orang mengalami luka ringan. 145 orang terpaksa harus mengungsi. Titik pengungsian berada di Mushola As-Syafaah sebanyak 75 jiwa dan di Mushola Baitul Makmur sebanyak 70 jiwa.
Selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan 25 unit rumah rusak berat, 3 akses jalan tergenang, 3 jembatan putus, dan 1 tanggul yang berada di Kecamatan Tirto jebol.
BPBD Kabupaten Pekalongan segera melakukan penangan darurat bencana banjir dengan memberikan bantuan karung sebanyak 1.875 lembar untuk tanggul limpas di Desa Pesanggrahan, Kelurahan Bener dan Desa Karanghompo.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG tiga hari kedepan hingga (23/01/2025) wilayah Kabupaten Pekalongan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjar bandang, dan tanah longsor. Sementara itu, selama proses penanganan darurat bencana longsor Pekalongan, warga diminta untuk tidak mendekati lokasi kejadian khawatir adanya longsor susulan. (NN)