Barang bukti berupa dua unit sepeda motor, yakni Honda Vario BK 2406 ALA dan Yamaha NMax BK 6758 ALR, satu buah celurit yang disita dari komplotan begal berclurit. (Ist)
Medan, Sumol - Polsek Medan Labuhan mengamankan kawanan begal sadis bercelurit, yang beraksi di Jalan KL. Yos Sudarso, Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Jumat dini, 17 Januari 2025, sekitar pukul 02.30 WIB. Empat tersangka masing-masing berinisial, L (20), IA (21), dan R (17).
“Korban melaporkan bahwa para pelaku menyerangnya dengan celurit, mengayunkan celurit ke arah helm dan punggung korban sebelum melarikan diri dengan sepeda motor korban,” ucap Kapolsek Medan Labuhan, Kompol PS Simbolon, Minggu (19/01/2025).
Berdasarkan laporan tersebut, Polsek Medan Labuhan langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan. PS Simbolon mengatakan pihaknya, mengamankan seorang pelaku berinisial IA.
“Kami mendapat informasi bahwa salah satu pelaku, yaitu IA, berada di wilayah Tanjung Mulia. Tim langsung melakukan pencarian dan berhasil menangkap tersangka IA,” tutur PS Simbolon.
Dari hasil interogasi terhadap IA, petugas kemudian melakukan pengembangan dan menangkap dua pelaku lainnya, L dan R. Setelah dilakukan introgasi mendalam, para TSK diketahui merupakan bagian dari komplotan begal yang sudah beraksi di tiga lokasi berbeda di wilayah hukum Polsek Medan Labuhan.
“Dari tangan pelaku, kami mengamankan barang bukti berupa dua unit sepeda motor, yakni Honda Vario BK 2406 ALA dan Yamaha NMax BK 6758 ALR, satu buah celurit, dan beberapa pakaian yang dibeli dari hasil kejahatan. Kami juga terpaksa melakukan penembakan terhadap 2 diantara para TSK karena melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri saat hendak dibawa ke Polsek,” jelas PS Simbolon.
Begal berclurit menjadi momok menakutkan warga Medan dan Deli Serdang. Para pelaku biasanya berjumlah lebih dari dua orang menargetkan pemilik kenderaan sepeda motor. Dalam aksinya, para pelaku memepet korban, menghajarnya dengan clurit lalu melarikan kenderaannya. Kasus begal sudah berlangsung 10 tahun terakhir dengan korban jiwa ratusan orang. (NN)