
Bupati Sukhairi Nasution didampingi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muniruddin Ritonga tiba di Bandara Abdul Haris Nasution. (Ist)
Madina, Sumol - Pengoperasian Bandar Udara Jenderal besar Abdul Haris Nasution di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), sejak Sabtu, 11 Januari 2025 mendapat respon positif. Waiting List penumpang juga ramai karena jadwal penerbangan saat ini hanya berlangsung satu kali dalam sepekan, yakni setiap Sabtu, baik itu Madina-Medan maupun sebaliknya.
"Dari 12 sheet yang tersedia, sampai tadi malam itu ada 11 penumpang yang sudah masuk waiting list," kata Kepala Satuan Pelaksana Bandara AHN Doni Romandika , Sabtu (25/1/2025) saat menyambut kepulangan Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Ja'far Sukhairi Nasution yang baru pertama kali menggunakan jalur penerbangan ini.
.Doni mengaku dengan kondisi seperti itu bukan tak mungkin akan membuka datangnya maskapai baru atau Susi Air berinisiatif menambah jadwal penerbangan.
"Dengan tercukupinya harapan dari target perintis, mudah-mudahan dari maskapai lain ataupun Susi sendiri ada inisiatif menambah penerbangan walaupun mungkin melalui jalur komersial," ujarnya.Terkait penerbangan komersial, Doni berkeyakinan selama harga tiket terjangkau masyarakat, target jumlah penumpang akan tetap terpenuhi.
Jarak tempuh dari kota Medan ke Kabupaten Mandailing Natal cukup jauh dan melelahkan. Sebelum dibuka tol Medan-Asahan, jarak tempuh Medan-Madina mencapai 10-12 jam. Setelah ada jalan tol, butuh waktu 8-10 jam ke kabupaten yang berbatasan langsung dengan Propinsi Sumatera Barat ini.
"Mudah-mudahan ke depan ada lagi peningkatan, entah ATR (jenis pesawat), harapan kita secepatnya karena baru beberapa minggu saja sudah over kapasitas," kata Bupati Sukhairi Nasution didampingi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muniruddin Ritonga. Keduanya turun bersama enam penumpang lain.
Bupati Sukhairi Nasution mengatakan adanya maskapai yang beroperasi di Bandara AHN merupakan cita-cita pemerintah dan masyarakat yang menjadi nyata. Perjanalan Madina-Medan dan sebaliknya lebih cepat.
Selain itu juga, hasil-hasil pertanian sangat banyak, termasuk sawit, karet, tambang emas, sarang burung walet, serta lainnya. Jika bandara ini terus dikembangkan dan dibuka, akses penerbangan pesawat ke berbagai penjuru akan semakin baik. (NN)