Jakarta, SUMOL- Kenaikan harga BBM Bersubsidi Sabtu (3/9) siang, membuat media sosial Kembali dipenuhi jejak digital sejumlah politisi PDI Perjuangan yang menangis di tahun 2008. Saat itu pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana menaikkan harga BBM 200 rupiah.
“Sabtu-sabtu gini enaknya nunggu video pejabat nangis pura-pura merasakan susahnya rakyat gara-gara harga BBM naik,” tulis warganet.
Dua politisi besar Megawati dan Puan Maharani dulu sempat menyita perhatian karena menangis saat mantan Presiden SBY menaikkan harga BBM. Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri. Air matanya seakan tak terbendung menghadapi kenyataan tersebut, saat memberikan sambutan di Rakernas PDI Perjuangan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (27/5/2008).
“Banyak rakyat lapar karena tingginya angka kemiskinan, tidak mendapatkan pendidikan yang bagus, tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," ujar Megawati dengan suara parau karena menahan tangis saat mencalonkan sebagai calon presiden di pilpres 2009. Dan dalam pidatonya itu, ia terlihat beberapa kali mengusapkan air mata karena sedih.
"Saya sedih melihat rakyat banyak yang menderita, padahal kita punya banyak kekayaan alam, namun angka kemiskinan tinggi," tambah Mega.
Sejumlah politisi PDI Perjungan di DPR RI saat itu juga terlihat ikut menangis. Diantaranya adalah Rieke Diah Pitaloka dan Ribka Tjiptaning. Air mata mereka tumpah ketika meninggalkan ruang sidang.
Video dan foto politisi yang menangis saat BBM naik ini meramaikan twitter, ig, fb, hingga tiktok dengan komentar-komentar yang lucu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sabtu (3/9), pemerintah menaikkan Harga BBM jenis pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. (yp)