Foto : Raline Shah pada sesi rekaman voice over “Kisah Manusia Merangkai Punah” |
Jakarta, SUMOL– Film documenter “Kisah Manusia Merangkai Punah” versi sulih suara berbahasa Indonesia dari film berjudul “Eating Our Way To Extinction” akan tayang mulai 31 Agustus 2022. Aktris multitalenta Raline Shah, didaulat menjadi narator pada film dokumenter tentang dahsyatnya dampak kerusakan lingkungan dalam kehidupan.
“Saya merasa bangga dapat terlibat secara langsung pada film dokumenter yang sangat menyentuh sekaligus menghibur ini. Film ini memberi sudut pandang baru mengenai konsekuensi dari pilihan kehidupan kita sehari-hari yang berdampak langsung pada lingkungan hidup.” ujar Raline Shah dalam press release yang diterima SumutOnline, Selasa (23/8).
“Kisah Manusia Merangkai Punah” yang merupakan versi sulih suara berbahasa Indonesia dari versi orisinilnya, aktris peraih Academy Award, Kate Winslet, bertindak sebagai narator dan produser eksekutif.
Film dokumenter yang diproduksi oleh Broxstar Studios dan disutradarai oleh Ludovic Brockway ini tidak hanya bicara tentang efek yang sudah terjadi, tapi juga system jaringan Internasional yang bisa mengotak-atik Undang-undang untuk kepentingan mereka.
BROXSTAR PRODUCTIONS adalah perusahaan produksi yang berbasis di London yang mengembangkan dan memproduksi film feature dokumenter. Broxstar Productions menitikberatkan karya-karyanya dalam bentuk narrative-based content yang berdampak pada perubahan positif dalam kehidupan masyarakat.
Film akan berdurasi selama 1 jam 21 menit dan akan ditayangkan melalui platform streaming pada tanggal 31 Agustus mendatang. FIlm ini tidak melibatkan crew dari Indonesia namun Raline Shah akan menjadi narator dari versi sulih suara berbahasa Indonesia. Raline Shah, memulai perjalanan kariernya sebagai model paruh waktu untuk Mannequin Studios, sebuah agensi model Singapura, dari tahun 2004 hingga 2008. Raline juga menyibukkan dirinya dengan menjadi bagian dari Departemen Humas Paragon Medical, Singapura, dari tahun 2008 hingga 2011. Berbekal ilmu yang didapatkan saat dirinya menjadi model di Singapura, Raline memberanikan dirinya untuk ikut ajang kecantikan Puteri Indonesia 2008 dan mewakili provinsi Sumatra Utara. Raline berhasil lolos ke tahap final dan dianugerahi gelar "Putri Favorit Indonesia" berdasarkan pemungutan suara terbanyak.
Berkat kemampuannya dalam dunia model sejak tahun 2008 baik di kancah nasional maupun internasional serta kepribadian dan citra publiknya yang baik, Raline mampu bekerjasama dengan banyak merek dan perancang busana ternama. Dia dipercaya untuk mewakili Cita Tenun Indonesia pada program Fashion 4 Development (F4D) Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada tahun 2012 dan 2013. (yp)