Jakarta, SumutOnline- Belum genap tiga tahun Pertamina Hulu Energi (PHE) Abar menjadi operator di Blok Abar (Lepas Pantai Jabar Utara) telah berhasil menemukan cadangan gas baru sebanyak 84 miliar kaki kubik (BSCF) melalui pengeboran eksplorasi Karunia 1-X. Cadangan sebesar itu terakumulasi dalam objective batuan reservoir berupa batupasir Formasi Cisubuh dan batugamping Formasi Parigi. “Kegiatan pengeboran sumur Karunia 1-X dimulai pada 20 Oktober 2017, mencapai kedalaman akhir 2.635 ft selama 20 hari. Uji Kandungan Lapisan (UKL) dilakukan sebanyak empat kali selama 43 hari,” ungkap Theodorus Duma, General Manager PHE Abar.
Lebih lanjut Theo merinci keempat UKL tersebut adalah: UKL#1 kedalaman 1.624-1.644 ft, dalam batugamping Formasi Parigi menghasilkan gas sebesar 0,48 juta kaki kubik (MMSCFD). UKL#2 selang 1.204-1.215 ft pada batupasir Formasi Cisubuh diperoleh gas sebesar 9,6 MMSCFD. UKL#3 interval 1.000-1.020 ft masih pada batupasir Formasi Cisubuh menghasilkan gas sebesar 28,35 MMSCFD. “Sedangkan UKL#4 kedalaman 843-852 ft juga dalam batupasir Formasi Cisubuh menghasilkan gas sebesar 2,56 MMSCFD. Sehingga, dari 4 UKL itu diperoleh total cadangan sebesar 84,2 BSCF,” tambah Theo.
Menurut Theo berdasarkan temuan tersebut akan dilakukan evaluasi lanjut untuk menentukan skenario pengembangan, dengan alternatif: (1) melakukan survei seismik tambahan (pasca pengeboran) guna mengomfirmasi pelamparan zona gas dalam reservoir; (2) langsung melakukan put on production (POP) memanfaatkan fasilitas produksi PHE ONWJ atau membangun fasprod pengolahan compressed natural gas (CNG); (3) melakukan pengeboran delineasi untuk memastikan pelamparan batuan reservoir dan batas gas dengan air. “Dari evaluasi hasi tes, kami akan mengejar ke objektif dalam pada Formasi Parigi yang mungkin masih memiliki potensi besar dari pelamparannya,” terang Theo.
Selain sukses menemukan cadangan gas, operasi pengeboran sumur Karunia 1-X juga berhasil melakukan penghematan hingga 30 persen dari anggaran authorization of expenditure (AFE) yang telah disetujui SKK Migas, yakni US$ 13,9 juta dari rencana US$ 16,5 juta. SKK Migas memberikan apresiasi atas kesuksesan pengeboran sumur taruhan (wildcat) lokasi Karunia 1-X yang diselesaikan sesuai Komitmen Pasti Kontrak. “Hal ini berkat tim yang profesional dan efektif dalam melaksanakan tugasnya,” imbuhTheo.
Sementara itu Manajer Eksplorasi PHE Abar, Dadi Lestiyardi mejelaskan, pengeboran Karunia 1-X merupakan penerapan new exploration play concept zona reservoir dangkal di wilayah lepas pantai Jabar Utara. Sebelumnya, play tersebut sangat dihindari oleh operator lama IIAPCO – Arco – BP karena berada dalam kategori shallow gas hazard. “Ini menjadi pembuktian bahwa dari hazard mampu menghasilkan cadangan,” ucap Dadi. Kesuksesan sumur eksplorasi Karunia 1-X juga didukung oleh ketersediaan data dari PHE ONWJ serta keandalan tim subsurface yang fokus melakukan evaluasi..
Selama ini, PHE Abar berhasil mencapai target nihil kecelakaan kerja selama 246.669 jam (Zero Fatality, Zero Incident, Zero Property Damage). “Pencapaian itu terwujud berkat kerja sama yang baik seluruh jajaran PHE Abar dalam menerapkan Pertamina Golden Rules,” pungkas Theo. (rel)