SERGAI~SumutOnline- Lagi-lagi pemadaman listrik di sejumlah wilayah berdampak sistemik berupa kebakaran rumah maupun pemukiman penduduk, kali ini hal tersebut terjadi di Desa Bandar Tengah Kecamatan Bandar Kalifah Kabupaten Sergai Sumatera Utara. Sebuah rumah yang dihuni pasangan suami istri dan seorang anak bayinya terbakar ludes. Mirisnya satu keluarga tersebut tidak dapat menyelamatkan diri dan tewas di dalam rumah sambil berpelukan, Selasa (2/10) sekira pukul 05.30 Wib.
Informasi yang dihimpun wartawan ketiga korban yakni Azis Saragih (36) bersama istrinya, Mila dan anaknya Aulia Agustina (2,5bulan). Ketiganya tinggal di Dusun Mangga Dua Desa Bandar Tengah Kecamatan Bandar Kalifah Kabupaten Sergai,Sumatera Utara (Sumut) dan meninggal dalam kondisi terbakar sambil berpelukan di ruangan kamar.
Kepala Dusun Manggadua Syaiful menyampaikan upaya tetangga dan masyarakat lainnya baru berhasil memadamkan api setelah setengah jam berlangsung. Situasi gelap gulita menyulitkan masyarakat menerobos ke dalam rumah. “Sungguh memprihatinkan musibah dialami satu keluarga tersebut,” ujarnya.
Sebelum meninggal dunia, Aziz Saragih ingin menyelamatkan istri Mila dan anaknya Aulia Agustina yang terperangkap didalam kamar tengah. Namun nahas bagi ketiganya saat Aziz berhasil masuk ke dalam kamar, dia dan istri tidak dapat keluar karena api sudah mengepung semua ruangan.
Ditambahkan Syaiful, bahwa kejadian ini berawal dari pemadaman PLN pada Minggu malam (1/10) sekira pukul 23.00 Wib, lalu Aziz menghidupkan lilin untuk menerangi rumahnya. Namun saat tidur, Lilin itu tanpa diketahui menyambar Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin yang berada di ruangan tengah dan diketahui pada Subuh api sudah menguasai hampir semua ruangan.
“Tetangga juga mengetahui itu saat ada teriakan dari dalam rumah tersebut diperkirakan subuh juga. Sayang, masyarakat tidak berhasil mengeluarkan ketiganya karena kondisi gelap saat itu,” kata Syaiful.
Setelah kejadian aliran listrik baru hidup sekitar pukul 08.00 Wib. “Kejadian ini merupakan duka bagi masyarakat Dusun Mangga dua, sungguh menyedihkan,” tutup Syaiful mengakhiri.(R_en)